Dana Daerah Mengendap di Bank: Ini Jawaban 3 Gubernur Saat Ditagih Purbaya!



Wah, geger nih! Menteri Keuangan kita, Pak Purbaya Yudhi Sadewa, tiba-tiba nyentil soal duit Pemda yang cuma "ngendon" di bank. Eh, nggak lama kemudian, tiga gubernur langsung pada panas kuping, lho!

Jadi gini ceritanya, pas rapat gede soal ngatur inflasi 2025 kemarin di Kemendagri, hari Senin, Pak Purbaya itu ngomong blak-blakan. Katanya, gara-gara belanja daerah pada lelet, duit Pemda malah numpuk sampai Rp 234 triliun di bank! Gila, kan? Dia nekenin banget, "Masalahnya itu bukan duitnya nggak ada, tapi ya itu, eksekusinya aja yang kayak siput!"

Dia juga sempet ngasih gambaran yang bikin kita geleng-geleng kepala, nih. Sampai September 2025, belanja APBD itu baru nyentuh Rp 712,8 triliun, atau cuma 51,3% dari total 'jatah' Rp 1.389 triliun. Bayangin! Angka segitu udah anjlok 13,1% dibanding tahun lalu, lho. Kalau kita bedah lagi, belanja buat gaji pegawai sih emang turun tipis doang, cuma 0,7%. Tapi yang parah banget, yang bikin miris, itu belanja modalnya, cuy! Cuma Rp 58,2 triliun, itu udah nyungsep lebih dari 31%! Padahal, kita semua tahu kan, belanja modal ini yang jadi 'nyawa' buat pembangunan, yang bisa bikin lapangan kerja baru, yang bener-bener dirasain rakyat!

Nah, biar lo nggak penasaran, ini dia daftar 15 Pemda yang 'rajin' banget nyimpen duit di bank, versi Kemenkeu:

DKI Jakarta Rp 14,6 triliun

Jawa Timur Rp 6,8 triliun

Kota Banjarbaru Rp 5,1 triliun

Kalimantan Utara Rp 4,7 triliun

Jawa Barat Rp 4,1 triliun

Bojonegoro Rp 3,6 triliun

Kutai Barat Rp 3,2 triliun

Sumatera Utara Rp 3,1 triliun

Kepulauan Talaud Rp 2,6 triliun

Mimika Rp 2,4 triliun

Badung Rp 2,2 triliun

Tanah Bumbu Rp 2,11 triliun

Bangka Belitung Rp 2,10 triliun

Jawa Tengah Rp 1,9 triliun

Balangan Rp 1,8 triliun

Terus, gimana dong reaksi para gubernur yang namanya disebut-sebut atau ngerasa kesindir? Pada ngamuk nggak, ya? Yuk, kita intip!

Gubernur Jawa Barat, Pak Dedi Mulyadi, langsung pasang badan, nggak terima! Dia buru-buru klarifikasi, bilang kalau nggak ada tuh duit Pemda yang 'nganggur' di deposito, apalagi di Bank BJB. "Saya udah cek sana-sini, nggak ada yang ngeparkir duit di deposito. Makanya, saya tantang balik Pak Menkeu! Ayo dong, buka datanya, tunjukin daerah mana yang beneran nyimpen duitnya di deposito," gitu kata Pak Dedi, nada suaranya tegas banget!

Menurut Pak Dedi, belanja yang kelihatan lambat itu bukan berarti Pemda sengaja nahan-nahan duit buat belanja publik, ya! Dia bilang, Pemda itu lagi mati-matian mastiin anggaran nyampe ke target yang pas. Tapi dia juga jujur, nggak nutup kemungkinan emang ada aja Pemda yang 'sengaja' ngeparkir duitnya di bank. Makanya, Pak Dedi minta banget Kemenkeu itu buka aja datanya secara resmi, biar nggak jadi gosip liar yang ujung-ujungnya bikin kita mikir jelek soal kerja Pemda. "Udah deh, umumin aja terang-terangan daerah mana yang belanjanya masih keteteran dan duitnya masih ngendon di bank, apalagi kalau sampai di deposito," tegasnya.

Eits, Pak Purbaya juga nggak kalah garang, dong! Dia langsung ngebales tantangan Pak Dedi dengan jawaban yang makjleb. "Saya ini bukan pegawainya Pemda Jabar, ya! Kalau mau ngecek, ya cek aja sendiri. Itu data dari sistem monitoring Bank Indonesia, yang dilaporkan rutin sama perbankan. Datanya itu udah jelas banget, ada labelnya, punya siapa, jenisnya apa. Jadi, janganlah suruh saya kerja lagi," gitu kata Pak Purbaya, sambil mungkin nahan senyum di kantor Kemenkeu.

Nggak cuma Jawa Barat, dari Sumatera Utara, Gubernur Bobby Nasution juga ikut nimbrung nih. Dia langsung bilang kalau duit Pemprov Sumut di bank itu nggak sampai Rp 1 triliun. "RKUD kita cuma satu, kok, di Bank Sumut doang, saldonya cuma Rp 990 miliar," kata Bobby, santai. Meski begitu, Pak Bobby tetep mau ngecek ulang lagi data itu, soalnya dia ngerasa angka yang disebut Kemenkeu itu beda jauh sama yang mereka punya. "Itu pun duitnya udah siap buat bayar beberapa kegiatan yang masih ketunda, gara-gara evaluasi dari Kemendagri belum keluar," dia nambahin.

Nah, ceritanya sih masih panjang nih, cuy! Tapi yang jelas, gara-gara isu duit Pemda yang 'mangkrak' di bank ini, para kepala daerah jadi pada panas dingin, dan ujung-ujungnya malah saling tantang buka-bukaan data. Seru, kan? Kita tunggu aja kelanjutannya kayak gimana!

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *